Jumat, 16 Januari 2015

Pengetahuan Dasar Surat-menyurat

kali ini saya akan mempost tentang pengetahuan dasar surat-menyurat , karena banyak orang yang kurang faham bagaimana membuat surat beserta tutur kalimat yang ada  dll..., sehingga banyak dari orang dapat salah mengartikan arti dan maksud tujuan dari surat tersebut...., Semoga bermanfaat ... :) :) :D




PENGETAHUAN DASAR SURAT-MENYURAT
A .Peranan Surat-Menyurat Sebagai Alat Komunikasi Tulis
                Komunikasi merupakan proses penyampaian ide atau berita kepada pihak lain yang menimbulkan reaksi umpan balik. Komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi secara lisan dan komunikasi secara tertulis. Komunikasi lisan dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka dan melalui media, misalnya : telepon, interpone,radio dan sebagainya. Sedangkan komunikasi tertulis dilakukan dengan surat.
B . Pengertian Surat-Menyurat
                Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata surat mempunyai arti kertas dan sebagainyayang tertulis, juga  sebagai tanda atau keterangan atas sesuatu yang ditulis. Pengertian surat dalam lingkup administrasi ialah suatu alat komunikasi untuk menyampaikan informasi atau warta secara tertulis dari pihak satu ke pihak yang lain.
                Surat-menyurat dapat diartikan sebagai suatu kegiatan tulis-menulis atau kegiatan berkirim surat dari satu pihak ke pihk lain baik atas nama perorangan atau atas nama jabatan dalam suatu organisasi. Kegiatan surat-menyurat yang dilakukan secara terus-menerus disebut korespondensi. adapun orang yang melakukan kegiatan tersebut disebut Koresponden.
C .Tujuan Menulis Surat
                Tujuan seseorang atau organisasi menulis surat antara lain :
1.       Untuk menyampaikan informasi
2.       Untuk menyampaikan maksud dan tujuan sesuai dengan isi hati penulis.
3.       Untuk mempercepat cara berkomunikasi.
4.       Untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga.
Tujuan menulis surat tidak akan berhasil jika dalam komunikasi dengan surat masih ada hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut dapat berupa :
1.       Susunan surat yang berbelit-belit.
2.       Penggunaan tanda baca yang tidak tepat.
3.       Susunan kalimat yang tidak lengkap.
4.       Penggunaan ejaan tidak sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan
5.       Tata bahasa tidak teratur.
6.       Kurang sopan dan ceroboh.
7.       Alamat surat yang keliru.



D. Fungsi Surat
1. alat bukti yang otentik
                Surat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah
                Misalnya: surat perjanjian.
2. alat pengingat
                Surat untuk membantu ingatan seseorang terhadap suatu informasi yang pernah disampaikan sebelunya.
Misanya : surat-surat yang sudah di arsipkan.
3. media dalam berkomunikasi
                Surat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain.
                Misalnya: surat edaran dan pengumuman.
E. Jenis Surat Berdasarkan Sifat, Wujud, Keamanan Isi, Dan Proses Penyelesaian.
1. berdasarkan sifatnya surat dibedakan menjadi :
                a. surat pribadi
                adalah surat yang ditulis seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Surat pribadi dapat dibedakan menjadi dua :
1.       Surat pribadi yang sifatnya kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan.
2.       Surat pribadi yang sifatnya setengah resmi.
b. surat dinas
adalah surat yang dibuat oleh instansi pemerintah atau swasta yang isinya menyangkut kedinasan.
c. surat sosial
adalah surat yang berisi kepentingan sosial dan dibuat oleh lembaga-lembaga sosial.
                d. surat niaga/bisnis
adalah surat yang dibuat oleh suatu badan usaha atau suatu peusahaan yang isinya mengenai masalah perdagangan atau bisnis.




2 .Berdasarkan Wujudnya, Surat Digolongkan Menjadi :
a.       Surat bersampul atau surat biasa.
Adalah surat yang penulisannya menggunakan kertas biasa dan menggunakan sampul.
b.      Surat memorandum (memo)
Memo adalah catatan singkat yang dibuat oleh pejabat atau atasan yang ditujukan kepada bawahan.
c.       Telegram
Adalah suatu tulisan, tanda-tanda, atau berita yang dikirim dari jarak jauh.
Macam-macam telegram adalah :
1.       Telegram swasta/umum/partikelir
2.       Telegram pemerintah.
d.      Kartu pos
Adalah selembar kertas yang berukuran 10x15 cm yang dapat digunakan untuk menulis surat pendek dan sifatnya tidak rahasia.
e.      Warkat pos
Adalah selembar kerts yang dibuat sedemikian rupa dan apabila dilipat menjadi sebuah sampul yang bagian dalamnya dibuat untuk menulis surat. Warkat pos isinya lebih panjang dibanding kartu pos.

3 . Berdasarkan Keamanan Isinya :
a.       Surat biasa
Adalah surat yang tidak menimbulkan suatu akibat tertentu apabila isinya diketahui oleh orang lain.
b.      Surat rahasia
Adalah surat yang isinya tdak boleh diketahui oleh orang lain, karena isinya mengandung suatu kerahasiaan.
Cara pengirimannya menggunakan dua sampul. Sampul pertama diberi kode RHS atau R dilem kemudian dimasukkan kedalam sampul kedua, baru ditulis alamat yang dituju.
c.       Surat sangat rahasia
Adalah surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain, biasanya menyangkut tentang keamanan negara.
Cara pengirimannya menggunakan tiga sampul. Sampul pertama dan kedua diberi kode SRHS atau SR dan dilem. Sampul terakhir (ketiga) ditulis alamat yang dituju tanpa tanpa diberi kode dan tanpa dilem.
d.      Surat konfidensial
Adalah surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh pejabat yang bersangkutan.


Manajemen

Disini saya akan mencoba menjabarkan sedikit tentang manajemen ., walaupun saya tahu manajemen itu sulit didefinisikan tetapai disini ada beberapa pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli ., semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat . saran dan kritiknya saya tunggu ...,m :) :D



A . Definisi Manajemen 
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”.

Manajemen adalah proses menjalankan suatu perusahaan atau organisasi dengan bantuan dari sekelompok orang guna mencapai tujuan bersama dalam organisasi.
                Seperti bidang ilmu penegetahuan lainnya yang menyangkut manusia , mana jemen sulit di definisikan, tidak ada definisi manajemen yang diterima secara umum. Perhatikan beberapa definisi tentang manajemen berikut ini :
Menurut Mary Parker Folletmendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti tidak melakukan tugas itu sendirian.
Menurut John. D Millet, manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang yang terorganisirsecara formal untuk mencapai tujuan.
Menurut Ordway Tead, manajemen sebagai sebuah proses dan perangkat yang mengarahkan dan membimbing kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan. Dalam definisi ini menitik beratkan pada proses dan perangkat yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan.
Menurut Stoner,mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan , dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasidan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut S. Kimball Dan D.S. Kimball , manajemen adalah semua tugasdan fungsi , perencanaan , pembiayaan kebijaksanaan , penyediaan alat dan penetapan struktur organisasi besrta staffing.
Menurut George R. Terry, manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan planning, organizing, actuating, dan controlling yang penggunaannya secara ilmu dan seni untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara Klasikmanajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Apa bedanya manajemn dengan administrasi ? administrasi adalah ilmu atau seni yang mempelajari tentang kerja sama kelompok dlam satu organisasi unuk mencapai tjuan bersama.

                Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit, ada tiga alasan utama yang disampaikan oleh George R.Terry mengenai manajemen yang dibutuhkan :
1.       Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan pribadi.
2.       Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan, manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran, dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, kreditur, konsumen, pemasok, serikat pekerja, masyarakat, dan pemerintah.
3.       Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang sangat umum adalangan mengukur efisiensi dan efektifitas.
B. Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
                manajemen berdasarkan ilmu adalah manajemen yang berciri ilmu dan dilaksanakan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan metode keilmuan. Alat-alat yang digunakan dalam ilmu pengetahuan adalah penelitian,penyelidikan, dan uji coba, alat-alat tersebut dipergunakan dalam berbagai bidang manajemen.
                Manajemen sebagai sebuah seni adalah manajemen merupakan sebuah kegiatan yang berbeda dengan ilmu matematika yang bersifat pasti dan logika, manajemen merupakan sebuah seni dan butuh fleksibelitas dalammencapai tujuannya.
                Jadi manajemen bukan hanya sebuah ilmu yang terpisah dengan seni, tetapi merupakan kombinasi dari keduanya, ilu manajemen merupakan sebuah ilmu dan sekaligus seni dalam melaksanakannya.

C. Manajemen Sebagai Profesi
                menurut edgar H. Schein menguraikan kriteria-kriteria untuk menentukan manajemen sebagai sebuah profesi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.       Para profesional membuat keputusan berdasarkan prinsip umum. Adnya pendidikan, kursus-kursus,dan program-program latihan formal, menunjukan bahwa ada prinsip manajemen yang dapat diandalkan .
2.       Para profesional mendapatkan status karena standar prestasi kerja tertentu, bukan karena suku bangsa atau agama,dan politikatau sosial lainnya.
3.       Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui perkembangan program-program latiahan manajemen di universitas, lembaga, manajemen , konsultan manajemen , dan melalui pengembangan  eksekutif.
D. Efisiensi Dan Efektifitas
anda dapat mengukur prestasi kerja (performance) yaitu dengan mengukur efisiensi dan efektifitas.
                Sederhananya, efisiensi adalah kemampuan anda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Hal ini ditunjukan secara matematik, atau terlihat dalam perhitungan rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). Apabila anda seorang manajer dikatakan efisien, apabila anda mendapat keluaran yang lebih tinggi (hasil,produktifitas atau performance )dibandingkan masukan-masukan (tenaga kerja, bahan baku, uang, waktu) yang anda pergunakan.
                Efektifitas merupakan kemampuan seseorang untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah anda tetapkan. Dengan kata lain, sebagai seorang pemimpin yang efektif apabila mampu memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau dengan cara yang tepat untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Menurut peter drucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar , sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan bena.

Kamis, 08 Januari 2015

Makalah pembelajaran



PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR
Dosen pengampu : Nur fitria, S.Pd, M.Pd.I

Disusun oleh :
Kelompok 5
Ali Kurniawan                            13150002
Ari Hermansah                            13150006
Arif Yuniarko                             13150007
Alfis Raja Kusuma                     131500
Babang Marlin Silaban               13150008
Deni Novan                                13150016
Doni Adriansah                          13150023
Edson Farada                              13150024
Eko Supriyanto                           13150026
Feri Herdian S                            13150030
Heri Andika Ilham                      13150034
Joko Prastio                                13150038
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP- PGRI)  BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2014
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang    .............................................................................................     1
1.2  Rumusan Masalah ...........................................................................................     1
1.3  Tujuan  .............................................................................................................     2
Bab Ii Pembahasan
2.1 Pengertian Media Pembelajaran ......................................................................     3
2.2 Pengertian Produksi Media Pembelajaran ........................................................     3
2.3 Pengembangan Media Pembelajaran ...............................................................     6
2.4 Merumuskan tujuan intruksional .....................................................................     7
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan  .....................................................................................................     13
Daftar Pustaka















 




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
          Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif peserta didik untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa. Sedangkan, kegiatan mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab pada peserta didik untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Gagasan dan pengetahuan ini akan membentuk keterampilan, sikap, dan perilaku sehari-hari sehingga peserta didik akan berkompeten dalam bidang yang dipelajarinya. Kegiatan belajar dan mengajar inilah yang disebut orang sebagai pembelajaran (Depdiknas, 2003 : 10).
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.Maka dari itu seorang pendidik harus bisa membuat suatu media pembelajaran yang mudah di mengerti oleh peserta didik.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud media pembelajaran?
2.      Apa yang dimaksud dengan produksi media pembelajaran?
3.      Bagaimana proses produksi media pembelajaran ?


1.3  Tujuan
 1.  Mengetahui pengertian media pembelajaran.
  2. Mengetahui jenis – jenis media pembelajaran.
3. Mengetahui pengertian produksi media pembelajaran.
4.  Mengetahui proses produksi media pembelajaran.

 


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.Untuk pmencapai pembelajaran yang baik pengajar perlu menggunakan sebuah media agar materi atau ilmu yang akan disampaikan kepada anak didiknya dapat tersampaikan denggan baik serta dapat dipahami oleh anak didiknya
Media yang diigunakan pendidik dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan anak didik  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

2.2 Pengertian Produksi Media Pembelajaran
Pengertian Produksi dari situs Wikipedia, Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
media pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan anak didik  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.Jadi produksi media pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan sebuah alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemampuat sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Proses produksi media pembelajaran melalui 3 tahap, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
1. Pra- Produksi media pembelajaran
Pada tahap ini semua jenis media pembelajaran hampir tidak ada yang berbeda, semuanya sama yaitu telaah kurikulum dan penulisan naskah. Hanya pada media berbasis komputer dan media visual dapat berupa naskah pedoman pembuatan/produksi media atau program.
a) Telaah Kurikulum
- Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?
- Siapa yang melakukan telaah kurikulum?
Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media audio, sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran. Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Peranan guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah oleh guru SD, materi SMP ditelaah oleh guru SMP, dan seterusnya Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.  Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara menarik.
b)  Penulisan Naskah atau blue print
Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu untuk menulis naskah media tersebut. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau \prototipenya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai karakteristik media tersebut. Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.


2.TahapProduksi
Produksi media pembelajaran ini diawali dengan diterimanya naskah atau prototipe oleh team produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi, rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering, rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering)dilakukan pada media audio dan audio-visual.Sedangkan pada , media visual atau komputer terdapat pemilihan bahan dan alat pembuat media atau pemilihan program(software) pembuat media.
1)  Team Produksi
Produksi media ini merupakan kerja bersama (team work), kerja dari sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media yang baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
a) Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan artistik dari sebuah produksi.
b) Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas hasil perekaman.
c) Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap pakai.
d) Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan naskah.
e) Editor.
f) Animator.
g) Progammer, ahli dalam bidang pemograman komputer.

2)Rembuk Naskah (Script Conference)
Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media.Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.
3) Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.



4) Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.
5) Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman.Sutradara bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.
6) Editing dan Mixing
Editing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.

3.Tahap pasca-produksi
 1. Preview                                                
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim preview.
2. Pembuatan Master (Mastering)
Menyimpan atau merekam hasil produksi media pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master pembelajaran ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan. Mastering hanya dapat dilakukan pada media audio,

2.3 Pengembangan Media Pembelajaran
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).

2.4 Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective)
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita.Tujuan dapat memberikan arah tindakan yang kita lakukan. Dalam proses belajar mengajar, tujuan instruksional merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan dapat memberikan arah kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi kesana, dan bagaimana ia tahu bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan ini merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses instruksional tertentu. Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu:
A. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
B. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.

Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut:

Kata Kerja Operasional
Kata Kerja tidak Operasional
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
Menunjukkan
Memilih
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Menyimpulkan
Mendemostrasikan
Membuat
Menghitung
Menunjukkan
Menemukan
Membedakan, dll
Mengerti
Memahami
Menghargai
Menyukai
Mempercayai
Dan lain-lain

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A =
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B =
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =
Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D =
Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.

3)  Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.

4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
Sebagai salah satu contoh tentang alat pengukur keberhasilan dari media yang dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut:

Rumusan Tujuan
Rumusan Materi
Alat Pengukur (Tes)
Siswadapat menyebutkan minimal 5 pulau besar yang ada di Indonesia dengan benar
Nama-nama pulau Besar yang ada di Indonesia
Sebutkan minimal 5 nama-nama pulau besar yang ada di Indonesia
Siswa kelas VI MI dapat mempraktekkan tata cara sholat dengan benar
Tata Cara Sholat
·        - Sebutkan bacaan ketika Ruku, I’tidal dan Sujud
-          Tunjukkan gerakan ruku dan I’tidal

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan alat ukur keberhasilannya harus berdasar dari rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran tersebut.
5)  Menulis naskah media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.Dalam teknis penulisannya, naskah tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan.Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.

6) Mengadakan penilaian (evaluasi media) dan revisi
Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Evalusi media pembelajaran adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, pertanyaan pokok yang sering muncul adalah apa yang harus dievaluasi. Ini berarti, setiap evaluator untuk melihat kembali fungsi dan prinsip penggunaan media. Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar berbeda. Menurut Michael Gardner ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia yakni: gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Apabila dikaitkan dengan tujuan evaluasi sebagaimana yang telah dikemukakan, maka ada berbagai jenis evualuasi terhadap media pembelajaran. Berdasarkan prosesnya, evaluasi media ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisien bahan-bahan pembelajaran (dalam hal ini medianya) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Dalam bentuk finalnya, setelah media tersebut diperbaiki dan disempurnakan, maka data akan dikumpulkan untuk menentukan apakah media tersebut patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau media tersebut benar-benar efektif seperti yang dilaporkan. Jenis evaluasi inilah yang kemudian disebut dengan evaluasi sumatif.
Ada 3 tahapan dalam mengevaluasi atau menilai suatu media pembelajaran diantaranya adalah :
a) Evaluasi satu lawan Satu
Pada tahap ini seorang designer memiilih beberapa orang siswa (tidak lebih dari tiga orang) yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu didesain untuk belajar mandiri, biarkan siswa mempelajarinya, sementara pengembang (developer) mengamatinya. Kedua orang siswa yang telah dipilih tersebut hendaknya satu orang dari populasi target yang berkemampuan yang umumnya sedikit di bawah rata-rata dan satu orang lagi diatas rata-rata. Dengan kata lain, dalam menentukan kelompok ini variasi kemampuan akademis populasi target dipertimbangkan.
b) Evaluasi kelompok kecil
Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-12 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Jumlah 10 merupakan jumlah minimal, sebab kalau kurang dari jumlah tersebut data yang diperoleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sabaliknya jika lebih dari 12, data atau informasi melebihi yang diperlukan, akbibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam kelompok kecil.
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi.Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan latar belakang.
c) Evaluasi Lapangan
Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Evaluasi lapangan diusahakan situasinya semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang dibuat sudah mendekatki kesempurnaan. Namun dengan hal itu masih harus dibuktikan. Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media yang kita buat itu diuji. Dalam melakukan evaluasi lapangan seorang designer memilih sekitar 30 orang siswa sambil memperhatikan beragam karakteristik seperti kepandaian, kelas sosial, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan lain sebagainya sesuai dengan karakteristik sasaran.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.












BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan anak didik  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Ada beberapa jenis media pembelajaran yaitu media audio, visual, audio-visual dan media berbasis komputer. Masing-masing dari media tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan.
Produksi media pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan sebuah alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemampuat sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Dalam produksi media pembelajaran melalui 3 tahap yaitu pra-produksi, produksi dan pasca-produksi.













Daftar pustaka

Haryono, Anung, 2009, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nur Fitria,S.Pd, M.Pd.I, 2014, Materi dan Media Pembelajaran, Bandar Lampung: STKIP PGRI
Sudjana Nana, 2005, Dasar –Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo. 
























 

Soal dan Jawaban Penjaskes/PJOK kelas 1 sd

  Soal Ujian Kelas 1 SD A.       Berilah tanda silang ( x ) didepan huruf a,b, atau c pa da jawaban yang benar ! 1.        Benda yang di...